Langsung ke konten utama

Critical Review Jurnal Pengaruh Kode Etik Akuntan, Personal Ethical Philosophy, Corporate Ethical Value Terhadap Persepsi Etis Dan Pertimbangan Etis Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Jakarta)

Pengaruh Kode Etik Akuntan, Personal Ethical Philosophy, Corporate Ethical Value Terhadap Persepsi Etis Dan Pertimbangan Etis Auditor
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Jakarta)
Disusun Oleh :

Asrifta Bilky C.A : 171011201335
Riska Amelia : 171011202561

Dosen : Ratih Qadarti Anjilni S.E.,M.Ak.




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatnya  sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical jurnal review ini dengan judul Pengaruh Kode Etik Akuntan, Personal Ethical Philosophy, Corporate Ethical Value Terhadap Persepsi Etis Dan Pertimbangan Etis Auditor. Critical jurnal review ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan., semoga critical jurnal review ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.
     Dalam penulisan critical jurnal review ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan dan mendukung
2.      Kepada dosen pengampu, Ibu Ratih Qadarti Anjilni
Kami menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam critical jurnal review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
                                                            Tangerang Selatan,1Maret 2020



Penulis


DAFTAR ISI




ABSTRAK


Rest (1986) mengemukakan bahwa untuk bertindak secara moral, seseorang paling tidak harus telah melakukan empat proses psikologi dasar, yaitu: sensitivitas etis; pertimbangan etis; motivasietis; dan karakter etis. Penelitian ini memfokuskan pada komponen pertama dan kedua, yaitu sensitivitas etis dan pertimbangan etis, dari empat komponen model Rest. Tujuan penelitian ini adalah menguji secara empiris pengaruh dari kode etik akuntan, personal ethical philosophy,corporate ethical value terhadap persepsi etis dan pertimbangan etis auditor.Populasi penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) di Jakarta. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sebuah sampel yang terdiri atas 52 auditor telah digunakan untuk menginvestigasi efek dari kode etik akuntan, serta personal ethical philosophy dan corporate ethical value mereka terhadap persepsi etis dan pertimbanganetis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada suatu efek positif yang secara statistik signifikan dari kode etik akuntan, personal ethical philosophy, corporate ethical value terhadap persepsi etis dan pertimbangan etis auditor. Kata kunci: Kode etik akuntan, personal ethical philosopi,corporate ethical value, ethicalperception, ethical judgment, auditors and Rest’s four-component mode.



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesadaran etika dan sikap profesional memegang peran yang sangat besar bagi seorang akuntan (Louwers,et al., 1997 dalam Husein,2004). Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam menjalankan profesinya, seorang akuntan (termasuk seorang auditor) secara terus menerus berhadapan dengan dilema etis yang melibatkan pilihan di antara nilai-nilai yang bertentangan. Dalam menghadapi situasi dilema etis seperti ini, maka persepsi etis dan pertimbangan etis auditor yang berlandaskan pada profesionalisme memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan etis. Rest (1986) mengusulkan empat komponen dari suatu kerangka pengambilan keputusan etis, yaitu sensitivitas etis (persepsi etis), pertimbangan   etis, motivasi etis, dan karakter etis. Persepsi etis    adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui adanya masalah-masalah etis yang    terjadi pada lingkungan pekerjaan (Hebert,et al.,1990).Sedangkan pertimbangan etis menyangkut penilaian macam-macam tindakan mana yang dapat  dibenarkan secara moral (Thorne, 2000).
Di  Amerika  Serikat,  kode  etika akuntan yang dikembangkan oleh Institute of Management Accountants (IMA)  menjadi dasar penting didalam pengembangan kode etik akuntan. Beberapa studi telah dilakukan untuk menelaah kelayakan kode etik akuntan dalam pengambilan keputusan etis, misalnya: Lambert (1974), Coppage(1988), Etherington dan Hill (1998).
Di Indonesia penelitian  mengenai kode  etik  akuntan telah  dilakukan  olehbeberapa peneliti.Desriani (1993) meneliti persepsi akuntan publik terhadap  Kode  Etik  Akuntan  Indonesia,yang  menunjukkan  hasil  bahwa  terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antar kelompok akuntan publik. 
Sihwahjoeni dan Gudono (2000) menguji secara empiris persepsi terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia diantara  tujuh kelompok akuntan yang meliputi akuntan publik, akuntan pendidik,akuntan manajemen, akuntan pemerintah,  akuntan  pendidik  sekaligus akuntan publik, akuntan pendidik sekaligus akuntanmanajemen, dan akuntan pendidik sekaligus akuntan pemerintah, yang hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi tentang pentingnya kode etik akuntan. Namun dari  beberapa penelitian tersebut masih mengabaikan pengaruh Kode Etik Akuntan Indonesia terhadap persepsi etis dan pertimbangan etis auditor.
Meskipun beberapa studi telah dilakukan untukmenelaahkelayakan kodeetik akuntan dalam pengambilan keputusan etis oleh para akuntan, namun tidak satu pun yang mengacu pada apakahkodeetik akuntan benar-benar secara nyata dapat memberikan pengaruh pada  persepsi etis dan pertimbangan etis. Efek kode etik akuntan pada persepsi etis dan pertimbangan  etis  baru  untuk  pertama kali nya diuji oleh Ziegenfuss danMartinson (2000; 2002) yang melaporkan bahwa  secara statistik berpengaruh secara signifikan.
Penelitian tentang pengaruh personal ethicalphilosopy terhadap persepsi etis dan pertimbangan etis telah dilakukan oleh Ziegenfuss dan Martinson (2002) yang menunjukkan hasiladanyapengaruh yanglemah. Sedangkan   penelitian   Shaub,et   al.,(1993)  tentang  pengaruh  orientasi  etis terhadap  sensitivitas  etika  menunjukkan hasil  adanya  pengaruh  yang  cukup  kuat.Penelitian  ini  diperkuat  penelitian  yang dilakukan oleh Khomsiyah dan Indriantoro (1998),  yang  menunjukkan bahwa orientasi etis berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika. Namun demikian,penelitian yang dilakukan oleh Khomsiyah dan Indriantoro (1998) mengabaikan pengaruh personal ethical philosopy terhadap pertimbangan etis. Pengaruh personalethical philosopy terhadap pertimbangan etis ini menarik untuk diteliti karena pertimbangan etis seseorang akan menentukan dalam pengambilankeputusan ketika menghadapi dilema etis.
Argumen dan beberapa temuan penelitian di atas menunjukkan bahwa masalah etik profesi bagi auditor merupakan isu yang menarik untuk diteliti termasuk di Indonesia, mengingat penelitian di bidang ini masih jarang dilakukan di Indonesia. Berdasarkan pemikiran di atas, penelitian ini menguji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi etis dan pertimbangan etis para auditor ketika menjalankan tugasnya. Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi daripenelitian Ziegenfuss dan Martinson(2002) yang berjudul:”The IMA Code ofEthica and IMA Members’ Ethical Perception and Judgment”.

1.2 Critical Review

Alasan Peneliti Memilih Judul ini :
a)      Dalam menghadapi situasi dilema etis seperti ini, maka persepsi etis dan pertimbangan etis auditor yang berlandaskan pada profesionalisme memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan etis
b)      Untuk menelaah apakah nilai-nilai yang terdapat dalam Kode Etik Akuntan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berpengaruh terhadap Persepsi Etis dan Pertimbangan Etis auditor
c)      Tidak ada satu pun studi yang dilakukan untuk menelaah apakah kode etik akuntan benar-benar secara nyata dapat memberikan pengaruh pada persepsi etis dan pertimbangan etis
d)     Ingin mengetahui seberapa besar pengaruh perbedaan individu yang mempunyai perbedaan persepsi dalam pengambilan keputusan a)      Argumen dan beberapa temuan penelitian personal ethical philosopy terhadap persepsi etis dan pertimbangan etis menunjukkan bahwa masalah etik profesi bagi auditor merupakan isu yang menarik untuk diteliti termasuk di Indonesia, mengingat penelitian di bidang ini masih jarang dilakukan di Indonesia

1.3 Fenomena

a)      Karena para peneliti sebelumnya belum ada yang menelaah studi kasus ini padahal dengan adanya kode etik yang diterapkan oleh setiap individu yang mempunyai perbedaan karakteristik dan penerapan kode etik perusahaan bisa menghasilkan perbedaan dalam persepsi dan pengambilan keputusan etis.
b)      Kurangnya kesadaran auditor dalam memperhatikan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. 


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Persepsi Etis dan Pertimbangan Etis

Gibson (1987) menyatakan bahwa persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena tiap-tiap individu memberi arti kepada stimulus, maka individu yang berbeda-beda akan melihat barang yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Karena persepsi itu berhubungan dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus tentang obyek atau kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakkan indera. Robbins (2001) menyatakan bahwa individu yang memandang sesuatu yang sama tetapi dapat mempersepsikannya secara berbeda.
Perbedaan persepsi tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang membentuk dan kadang memutar balik persepsi yaitu karakteristik pribadi pelaku persepsi (perceiver), obyek atau target yang dipersepsikan dan situasi atau lingkungan di mana persepsi itu dilakukan (Robbins, 2006). Karakteristik pribadi dari pelaku persepsi akan mempengaruhi individu tersebut dalam memandang ataupun menafsirkan suatu obyek. Karakteristik pribadi yang relevan mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif,kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (Robbins,2006). Karakter pribadi meliputi juga kognisi (pengetahuan). Jadi persepsi mencakup penafsiran obyek, tanda danorang dari sudut pengalaman yangbersangkutan(Gibson, 1987) 

2.2 Filosofi Etis Pribadi (PersonalEthical Philosophy)

Hal yang perlu diperhatikan dalametika adalah konsep diri dari sistem nilaiyang ada pada individu yang tidak lepasdari sistem nilai di luar dirinya. Tiap-tiappribadi memiliki konsep diri sendiritentang sistem nilai (personal ethicalphilosophy) yang turut menentukanpersepsi etisnya yang pada gilirannyaakan berpengaruh pada pertimbanganetisnya, sesuai dengan peran yangdisandangnya (Khomsiyah danIndriantoro, 1998). Menurut Cohen et al.(1980) konsep diri setiap individupertama-tama ditentukan olehkebutuhannya. Kebutuhan tersebutberinteraksi dengan pengalaman pribadidan sistem nilai individu yang akanmenentukan harapan-harapan atau tujuandalam setiap perilakunya sehingga padaakhirnya individu tersebut menentukantindakan apayang akan diambilnya. Norma-norma etis ini memandu perilaku etis seseorang dalam mengenali masalah-masalah etis dan membuat pilihan-pilihan atau pertimbangan yang etis(ethical judgment) (Cavanagh et al,1981).

2.3 Nilai Etis Perusahaan(Corporate Ethical Value)

Schein (1985) mendefinisikancorporate ethical valuesebagai standardyang memandu adaptasi eksternal danintegrasi internal organisasi. SedangkanHunt et al., (1989) mendefinisikancorporate ethicalvalue sebagai suatugabungan dari nilai-nilai etis individupara manajer dengan kebijakan informaldan formal atas etika organisasi (dalamVitell, 2006).Hunt dan Vitell ( 1986; 1993)menyatakan bahwa lingkunganorganisasi (misalnya,corporate ethicalvaluesdanenforcement of ethical codes)sebagai salah satu dari faktor yangmempengaruhi pengambilan keputusanetis (dalam Vitell, 2006).

2.4 Kode Etik Akuntan Indonesia

Etika profesi akuntan di Indonesiadiatur dalam Kode Etik AkuntanIndonesia. Kode Etik Akuntan Indonesiaini dimaksudkan sebagai panduan danaturan bagi seluruh anggota, baik yangberpraktik sebagai akuntan publik,bekerja di lingkungan dunia usaha, padainstansi pemerintah, maupun dilingkungan dunia pendidikan dalampemenuhan tanggung-jawabprofesionalnya (Nanang, 1999).Tujuan profesi akuntansi adalahmemenuhi tanggung-jawabnya denganstandar profesionalisme tertinggi,mencapai tingkat kinerja tertinggi,dengan orientasi kepada kepentinganpublik.

2.5 Kajian Teori Menurut Penulis

a)      Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:
b)     Etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat. Etika filosofis ini yang bisa menimbulkan perbedaan atas persepsi etis setiap individu.
Corporate ethical values sendiri diartikan oleh Hunt et al. (1989) sebagai komposisi yang terdiri dari nilai etika individu yang dianut oleh para manajer dan kebijakan-kebijakan tentang etika (baik formal ataupun non-formal) pada organisasi. Kebijakan-kebijakan tentang etika dapat diwujudkan dalam sebuah kode etik bisnis. Kode etik bisnis yang baik adalah kode etik yang mampu menjadi pedoman bagi perilaku anggota perusahaan. Nilai yang terkandung dalam kode etik yang baik adalah nilai etis kebajikan / virtue ethic. Selain memiliki kode etik yang baik, persepsi tentang corporate ethical values juga ditentukan oleh penerapan kode etik tersebut oleh karyawan, khususnya para manajer. Hal itu disebabkan karena a)      manajer adalah panutan bagi bawahannya. 4 Dengan memiliki kode etik yang bagus sekaligus diterapkan dengan baik oleh para manajer akan membuat karyawan mempersepsikan corporate ethical values sudah baik. Jika corporate ethical values sudah dipersepsikan dengan baik oleh para karyawan, apakah hal itu akan bermanfaat bagi perusahaan? Dalam hal ini apakah berpengaruh terhadap pertimbangan etis? Itulah yang akan dijawab dalam penelitian ini.
b)     Pertimbangan etis, yang didefinisikan sebagai pertimbangan pertimbangan mengenai yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dilema etis (Rest, 1979 dalam Syaikhul, 2006 dalam Wibowo 2007). Pertimbangan etis menyangkut penilaian macam-macam tindakan-tindakan mana seperti yang dibuktikan oleh komponen pertama, yaitu persepsi etis yang lebih dapat dibenarkan secara moral (secara moral benar atau bagus). Pertimbangan etis mengarah pada sebuah pertimbangan mengenai apakah kebenaran pasti dari tindakan secara etis seperti apa yang seharusnya dilakukan

2.6 Peneliti Terdahulu

Kode etik tidak mempunyai pengaruh pada semua pengaruh dimensi-dimensi pada faktor-faktor individual filosofi etis dan intensitas etis terhadap pertimbangan etis akuntan publik menurut Surya Winata dari Universitas Budhi Dharma dan Khomsiyah dari Universitas Trisakti dalam penelitian yang berjudul Dampak Kode Etik Pada Pengaruh Filosofi Etis Dan Intensitas Etis Terhadap Pengambilan Keputusan Etis Akuntan Publik. 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian lapangan (field research), yang dilakukandengancara survei untuk mengumpulkan data dilapangan guna memperoleh gambarantentang faktor-faktor yang berpengaruhterhadap persepsi etis dan pertimbanganetis auditor. Desain penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini bersifatpenjelasan (explanatory research)karena merupakan penelitian yangmenjelaskan hubungan kausal antarvariabel melalui pengujian hipotesis.

3.2 Sumber data

Jurnal penelitian tidak tertulis sumber datanya.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Datapenelitian inidikumpulkandengan cara mengirimkan kuesionermelalui pos kepada 289 orang auditoryang bekerja pada berbagai KantorAkuntan Publik (KAP) di Jakarta. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan teknik pengambilan sampelbertujuan (purposive sampling). Kriteria-kriteriayang digunakan dalam pertimbangan yaitu telah berpengalaman kerja sebagai auditor di atas 5 tahun dan berlatar belakang pendidikan formal akuntansi serendah-rendahnya diploma III. Dengan pengalaman kerja di atas 5 tahun diharapkan seorang auditor sudah pernah terlibat langsung dengan dilema etis.

3.4 Alat Analisis Data

Alat statistik yang digunakanuntukmenguji hipotesis adalah regresiberganda (multiple regression) dengan alasan bahwa alat ini dapat digunakansebagai model prediksi terhadap variabeldependen dengan beberapa variabelindependen, dengan model persamaanmatematik sebagai berikut:
Y1=+1X1+2X2+3X3+e
Y2=+1X1+2X2+3X3+e
di mana:
Y1: Persepsi Etis
Y2:Pertimbangan Etis:
α: Konstanta
β1β2β3:Parameter
X1: Kode Etik Akuntan
X2:Personal EthicalPhilosophy
X3:Corporate Ethical Valuee:Residual





BAB IV

PEMBAHASAN


Output SPSS pada tabel 5 dantabel 6 menunjukkan bahwa koefisien regresi dari seluruh variabel independensecara statistik signifikan mempengaruhivariabel persepsi etis maupunpertimbangan etis. Hal ini tampak dariprobabilitas signifikansi di bawah α=0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwakode etik akuntan, personal ethicalphilosophy, dan corporate ethical valuesecara parsial berpengaruh signifikanterhadap persepsi etis dan pertimbanganetis.
Kode Etika IMA mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap persepsi etisdan pertimbangan etis akuntanmanajemen dalam memecahkan dilema etis. Ini berarti bahwa auditor yang lebihdapat menerima dan memahami nilai-nilaiyang terdapat dalam kode etikakuntan akan lebih mampu memahamiadanya permasalahan etika dan membuatpertimbangan-pertimbangan yang dapatdibenarkan secara etika.Hasil penelitian ini juga sesuaidengan hasil penelitian Sriwahjoeni danGudono (2000), yang meneliti tentangpersepsi kode etik di antara tujuhkelompok akuntan yang meliputi akuntan pendidik, akuntan publik,akuntan publik, akuntan pemerintah,akuntan pendidik sekaligus akuntanpemerintah. Hasil penelitiannyamengungkapkan bahwa di antarakelompok profesi akuntan tersebutmempunyai persepsi yang samapositifnya terhadap kode etik akuntandalam membantu memecahkan permasalahan etika. Namun hasilpenelitian ini berbeda dengan hasilpenelitian Aras dan Muslumov (2001)terhadap praktisi akuntansi dankeuangan di Turki, yang menunjukkanbahwa IMA code of ethics berpengaruhtidak signifikan terhadap ethicaljudgment,meskipun metodologi yangdigunakan oleh Aras dan Muslumov (2001) sama dengan Ziegenfuss danMartinson (2000).


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujiananalisis regresi secara parsial, variabelkode etik akuntan memiliki pengaruhpositif dan signifikan terhadap persepsietis dan pertimbangan etis. Hal inimenunjukkan bahwa semakin besarpersepsi terhadap pentingnyanilai-nilaiyang terdapat dalam kode etik akuntan,maka semakin tinggi persepsi etis danpertimbangan etis auditor. Hal inikonsisten dengan hasil penelitianZiegenfuss dan Martinson (2000; 2002)serta Sriwahjoeni dan Gudono (2000),namun berbeda dengan hasil penelitianAras dan Muslomov (2001).
Variabelpersonal ethicalphilosophymemiliki pengaruh positifdan signifikan terhadap persepsi etis danpertimbangan etis. Hal ini menunjukkanbahwa semakin tinggi personal ethicalphilosophymasing-maisng individu,maka semakin tinggi persepsi etis danpertimbangan etis. Artinya bahwaauditor denganpersonal ethicalphilosophyyang tinggi akan lebihmampu mengenalimasalah-masalahyang mengandung muatan etika danlebih mampu membuat pertimbangan-pertimbangan yang dapat dibenarkansecara etika. Hasil penelitian inikonsisten dengan hasil penelitian Shaub,et al. (1993), serta Khomsiyah dan NurIndriantoro (1998), namun agak berbedadengan hasil penelitian Ziegenfuss dan Martinson (2000;2002)yangmenunjukkan adanya pengaruh yanglemah.
Variabelcorporate ethical valuememiliki pengaruh positif dan signifikanterhadap persepsi etis dan pertimbanganetis. Hal ini menunjukkan bahwasemakin tinggi nilai-nilai etis lingkungantempat auditor ditugaskan, makasemakin tinggi kemampuan para auditor untuk mengenali masalah-masalah yangmengandung nilai-nilai etika dan lebihmampu membuat pertimbangan-pertimbangan yang dapat dibenarkan secara etika. Hasil penelitian ini sesuaidengan hasil penelitian ArasdanMuslomov (2001), serta Vitell danHidalgo (2006), namun agak berbedadengan hasil penelitian Ziegenfuss danMartinson (2000; 2002) yangmenunjukkan adanya pengaruh yang lemah.

5.2 Penelitian Mendatang

Berhubung adanya beberapaketerbatasan pada penelitian ini, makapeneliti memberikan saran untukpenelitian mendatang antara lain:
a)      Penelitian mendatang hendaknyamengembangkan sendiri instrumenpengukuran variabel penelitianuntuk menghindari adanyakelemahan yang diakibatkan olehketidaksesuaian penerjemahaninstrumen pengukuran variabelpenelitian.a)      Penelitian mendatang sebaiknyamelakukan sebuah eksperimen ataupenelitian dengan menggunakanwawancara langsung dengankelompok yang terfokus untukmengumpulkan data penelitian agardapat mengurangi adanyakelemahan mengenai internal validity.
b)      Pada penelitian ini,variabel-variabel independen yang ditelitihanya berpengaruh terhadapvariabel persepsi etis sebesar82,6%, sedangkan pengaruhnyaterhadap variabel pertimbangan etishanya sebesar 88,5%, berarti adapengaruh dari variabel-variabel lainsebesar 17,4% dan11,5% yangtidak termasuk dalam modelregresi. Penelitian mendatangdisarankan untuk meneliti pengaruhvariabel-variabel lain yang belumtermasuk dalam model regresi padapenelitian ini.
c)      Karena persepsi etis danpertimbangan etis auditordipengaruhi olehvariabelindependen yang sama, maka padapenelitian mendatang disarankanjuga untuk menganalisis hubunganpersepsi etis dengan pertimbanganetis tersebut.

5.3 Saran

a)      Pengulangan dalam pembahasan kajian teori.
b)      Tidak disebutkan sumber datanya.
c)      Tidak disebutkan secara jelas jenis penelitiannya.
d)      Penelitian ini dilakukan secara mail survey atau survey lewat surat sehingga kurangnya ketepatan bagi responden dalam menjawab pertanyaan yang kurang spesifik.
e)      Penelitian ini akan lebih baik menggunakan metode observasi langsung dengan melihat dan mengamati tingkah laku individu atau kelompok. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Critical Review Jurnal Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013 Laporan Ini dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Seminar Akuntansi keuangan Oleh ILA KADIM                                     (171011200168) MARIFA NUR ALIA                      (171011201649) PROGRAM STUDI AKUNTASI S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANGKOTA TANGGERANG SELATAN 2020 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh dari pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan p...

Critical Review Jurnal AKUNTANSI FORENSIK UNTUK BEDAH KASUS KORUPSI

Akuntansi Forensik Untuk Bedah Kasus Korupsi  Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Seminar Akuntansi Keuangan  Dibimbing Oleh Dosen : RATIH QADARTI ANJILNI  Kelompok 13  Disusun Oleh :  FIFI MILLENIA ANJANI (171011202240)  NITA RIFAUL KHUSNA ( 171011202205 ) PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI  FAKULTAS EKONOMI  UNIVERSITAS PAMULANG  TANGERANG SELATAN  2020 KATA PENGANTAR  Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmatNya kepada kita semua, nikmat ilmu yang diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita bisa menyelesaikan tugas makalah kita yang berjudul “Akuntansi Forensik Untuk Bedah Kasus Korupsi”  Makalah ini adalah tugas yang saya tujukan kepada Ibu Ratih Qadarti Anjilni, selaku Dosen Mata Kuliah Seminar Akuntansi Keuangan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi kewajiban tugas Seminar Akuntansi Keuang...

Critical Review Jurnal PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero,Tbk.)

PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP CITRA PERUSAHAAN  (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero,Tbk.) * ( Mohammad Yaskun¹, Puguh Cahyono²) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam )   Untuk Mata Kuliah Seminar Akuntansi Dosen Pengampu : RATIH QADARTI ANJILNI S.E., M.Ak.   Disusun Oleh Kelompok 1 5 : 1. Heny Setyowati                               (171011201008) 2. Mega Lestari                                    (171011201486) Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang 2020 DAFTAR ISI Abstrak ..............................................................................