Critical Review Jurnal PENERAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KEGIATAN OPERASIONAL “CV. ANUGERAH BERKAT CALINDOJAYA”
“CV. ANUGERAH BERKAT CALINDOJAYA”
Tugas Makalah Seminar Akuntansi Keuangan
Disusun Oleh :
AYU LESTARI
RAUDATI MUKTININGSIH
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
PAMULANG
2020
ABSTRAK
Di
dalam menjalankan sebuah perusahaan pasti akan dihadapi dengan yang namanya
risiko. Risiko yang muncul berasal dari lingkungan internal maupun eksternal
perusahaan yang membuat perusahaan mengalami kerugian. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi risiko potensial yang ada di dalam perusahaan
yang digunakan untuk mengantisipasi risiko-risiko yang akan muncul, Penelitian
ini menggunakan penerapan Enterprise Risk Management. CV.Anugerah Berkat
Calindojaya merupakan objek dari penelitian ini. Dalam penelitian ini dilakukan
analisa terhadap kegiatan operasional perusahaan dan hasil identifikasi akan
menunjukan high risk, medium risk, dan low risk. Temuan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat 21 risiko yang ada di dalam perusahaan. Risiko yang
perlu diperhatikan perusahaan adalah risiko-risiko yang penanganannya belum
tepat yang akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Maka yang dilakukan
oleh perusahaan adalah dengan cara penanganan atas risikorisiko itu harus
dilakukan dengan tepat agar perusahaan dapat mencapai efektivitas kegiatan
operasional perusahaan dan perusahaan dapat mengelola risiko yang ada dengan
baik dan tepat serta sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi di dalam
perusahaan. Kata kunci: Enterprise Risk
Management, Risiko, Efektifitas.
Abstract
– In running a company, there will be risk that is going to be faced. Risks
that arise from the company’s internal and external environment make the
company suffer losses. The purpose of this study is to identify potential risks
that exist in the company which is used to anticipate risks that will arise.
This study uses the implementation of Enterprise Risk Management. CV Anugerah
Berkat Calindojaya is the object of this study. In this research, an analysis
of the company's operations and the identification would indicate high risk,
medium risk and low risk. The findings of this study indicate that there are 21
risks in the company. Risks that should be paid attention by the company are
the risks that the handling is not yet appropriate which will give bad impact
to the company. So, the thing that should be carried out by the company is
handling the risks properly so that the company can achieve operational
effectiveness of the company and the company can manage the risks properly and
appropriately and in accordance with the level of risk faced by the company.
Keywords : Enterprise Risk Management, Risk, Effectiveness.
BAB 1
PENDAHULUAN
Versi
Penulis :
Ketidakpastian
adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam suatu bisnis. Suatu keadaan yang
tidakpasti yang dihadapai seseorang atau perusahaan yang akan memberikan dampak
yang merugikan bagi perusahaan atau orang tersebut. Setiap perusahaan selalu
dihadapi pada risiko sehingga risiko adalah bagian dari aktivitas perusaahan. Risiko
tidak sama halnya dengan suatu masalah, karena risiko merupakan sesuatu yang
belum terjadi sehingga tidak semua risiko berdampak negatif bagi perusahaan
apabila perusahaan mampu mengelola risikorisiko itu dengan baik maka risiko
tersebut akan dapat dihindari. Risiko yang muncul akan terjadi pada lingkungan
internal dan lingkungan eskternal. Jenis risikonya pun bukan hanya satu atau
dua, tetapi amat beragam, misalnya risiko finansial, sumber daya manusia,
pemasaran, produksi, sarana dan prasarana, pencurian, dampak kerusuhan,
kompetisi. Risiko itu perlu dikelola dan dikendalikan agar perusahaan dapat
mempertahankan dan mengembangkan usahanya, terutama di masa yang sangat ketat
kompetisinya seperti sekarang ini.Risiko, meskipun berkonotasi negatif, bukan
merupakan sesuatu yang harus dihindari.Untuk menghadapi risiko yang muncul,
banyak perusahaan maupun badan usaha yang kemudian memulai menggunakan
manajeman risiko. Dan perusahaan yang telah sadar akan risiko yang akan mereka
hadapi, perusahaan tersebut berusaha untuk dapat meminimalisasi atau mencari
cara untuk dapat mengatasi risiko yang akan terjadi dengan manajemen
risiko. Hal tersebut dibuktikan dari
hasil survei yang dilakukan oleh Deloitte pada tahun 2009 yang berjudul Global
Risk Management Surveys: Sixth Edition Risk Management In The Spotlight, yang
menyebutkan bahwa dari 111 perusahaan keuangan yang disurvei, sebesar 59%
perusahaan telah mengimplementasikan Enterprise Risk Management dan 23%
perusahaan berencana untuk mengimplementasikan Enterprise Risk Management
(Deloitte Touche Tohmatsu, 2009) Pada
saat ini, sebagaian besar perusahaan atau korporasi telah memahami pentingnya
melaksanakan penerapan Manajemen Risiko dan ERM (Enterprise Risk Management). Menurut
laporan Economist Intelligence Unit berjudul “The Bigger Picture Enterprise
Risk Management in Financial Services Organization”
Calyptra:
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)
Yang
melakukan survei terhadap 316 eksekutif perusahaan jasa keuangan, lebih dari 70
persen responden yakin bahwa nilai kerugian yang timbul dari krisis perkreditan
terutama disebabkan oleh kegagalan untuk menangani masalah manajemen risiko.
Banyak eksekutif perusahaan mulai memberikan perhatian serius terhadap masalah
ini.Sebanyak 59% responden menyatakan bahwa krisis kredit memaksa mereka untuk
meninjau kembali praktek manajemen risiko yang selama ini dijalankan secara
lebih rinci dan cermat.Untuk mengantisipasi pemeriksaan dari para regulator,
banyak lembaga juga meninjau kembali model manajemen risiko yang mereka
pergunakan (Christopher Watts & Kim Benjamin, 2008) Risiko yang terjadi
pada setiap perusahaan tentunya berbeda. Perusahaan yang baik akan mampu untuk
mengelola risiko yang terjadi, sehingga tingkat risiko yang terjadi bisa dikurangi
atau dihilangkan. Pengelolaan risiko harus ditelusuri terlebih dahulu sehingga
dapat diperoleh informasi penyebab risiko itu terjadi. Informasi yang diperoleh
akan digunakan untuk menganalisis dan mengevalusi risiko tersebut. Studi
penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif, applied
reasearch, karena studi ini bermula dari masalah di CV.Anugerah Berkat
Calindojaya dalam mengatasi risiko yang dihadapinya. Masalah yang terjadi di
CV.Anugerah Berkat Calindojaya adalah belum diterapkannya manajemen risiko
untuk mengatasi segala risiko yang ada dalam perusahaan tersebut. Selain itu,
penelitian ini dapat menunjukkan cara – caraCV.Anugerah Berkat Calindojaya
melakukan pengelolaan terhadap risiko perusahaannya. Bagian yang diteliti
adalah bagian operasional karena risiko – risiko yang dihadapinya dapat
terlihat pada bagian operasional perusahaan tersebut.Data yang digunakan
mengenai prosedur kegiatan operasional CV.Anugerah Berkat Calindojaya dari
tahun 2011.
Critical
Review:
Alasan
penulis menulis judul dengan pembahasan diatas adalah untuk melakukan
penelitian terkait peluang Studi penelitian ini merupakan penelitian dengan
pendekatan kualitatif, applied reasearch, karena studi ini bermula dari masalah
di CV.Anugerah Berkat Calindojaya dalam mengatasi risiko yang dihadapinya.
Masalah yang terjadi di CV.Anugerah Berkat Calindojaya adalah belum
diterapkannya manajemen risiko untuk mengatasi segala risiko yang ada dalam
perusahaan tersebut. Selain itu, penelitian ini dapat menunjukkan cara – cara
CV.Anugerah Berkat Calindojaya melakukan pengelolaan terhadap risiko
perusahaannya. Bagian yang diteliti adalah bagian operasional karena risiko –
risiko yang dihadapinya dapat terlihat pada bagian operasional perusahaan
tersebut.Data yang digunakan mengenai prosedur kegiatan operasional CV.Anugerah
Berkat Calindojaya dari tahun 2011.
Fenomena
yang terjadi terkait dengan isu pembahasan diatas adalah keingintahuan peneliti
dengan menjawab mini research question yang saling berhubungan dan pada
akhirnya akan mampu menjawab main research question yang ada. Main RQ :
“Bagaimana penerapan Enterprise Risk Management dalam rangka meningkatkan
efektifitas kegiatan operasional CV. Anugerah Berkat Calindojaya?”
Calyptra:
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)
Mini
RQ :
1.
Bagaimana kondisi perusahaan terkait dengan kegiatan operasional “ CV. Anugerah
Berkat Calindojaya”?
2.
Apa saja risiko yang ada di perusahaan selama ini dalam rangka meningkatkan
efektifitas kegiatan operasional “ CV. Anugerah Berkat Calindojaya”?
3.
Bagaimana ”CV. Anugerah Berkat Calindojaya” melakukan penanganan atas
risiko-risiko yang terjadi dalam situasi dan kondisi dalam lingkungan internal
dan external saat ini?
4. Apakah yang menjadi kelemahan dan bagaimana
rekomendasi perbaikan yang baik terkait penanganan risiko yang dilakukan oleh
perusahaan dalam meningkatkan efektivitas kegiatan operasional?
BABII
LANDASAN TEORI
Tidak ada penjelasan
kajian teori dalam penelitan ini secara khusus.
BAB III
METODE PENELITIAN
Versi Penulis :
Metode
pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan wawancara
semi - structured kepada pemilik dan karyawan CV.Anugerah Berkat Calindojaya
(CV.ABC) dan melakukan non – participant observation.Selain itu dalam melakukan
analis terhadap permasalahan yang telah didapat, penulis melakukan analisis
mini reserach question.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Risiko Risiko – risiko
yang ada pada CV.Anugerah Berkat Calindojaya terdiri dari risiko keuangan yang
berhubungan dengan customer yang terlambat melunasi piutangnya. Hal ini
dikarenakan konsumen tersebut mengalami suatu masalah. Risiko Operasional
terkait dengan customer beralih ke produk pesaing yang kualitasnya sama tapi
harganya lebih murah dikarenakan kualitas yang ada di dalam perusahaan
mengalami penurunan atau jelek. Risiko reputasi terkait karena adanya komplain
dari konsumen mengenai ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan yang dilakukan
oleh pihak CV.Anugerah Berkat Calindojaya dan kualitas yang buruk. Adanya
risiko produktivitas yang terkait dengan pemadaman listrik, kerusakan kendaraan
karena pemakaian yang tidak baik oleh karyawan bagian pengiriman .
Calyptra:
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)
Analisis Risiko
Tabel
1
Jenis-jenis
Risiko Dalam Pengelolaan Perusahaan di CV. Anugerah Berkat Calindojaya
Jenis Risiko
|
Peristiwa
|
RISIKO
KEUANGAN
|
|
Risiko Kredit
|
Customer terlambat melunasi
piutangnya.
|
RISIKO
OPERASIONAL
|
|
Risiko Sumber Daya Manusia
|
Kurangnya intergrasi manajemen dan
karyawan perusahaan
terkait kedisiplinan mematuhi
peraturan kerja.
|
Terjadinya pencurian inventory oleh karyawan.
|
|
Terjadinya kecelakaan kerja pada
saat bekerja.
|
|
Risiko Produktivitas
|
Kerusakan/kecelakaan kendaraan yang
tidak terduga.
|
Target sales yang tidak tercapai oleh salesman.
|
|
Perangkapan fungsi yang terjadi di
area manajerial.
|
|
Terjadi kerusakan mesin yang digunakan
untuk produksi.
|
|
Terjadinya pemadaman listrik,
konslet, dan gangguan listrik.
|
|
Terjadinya konflik antara karyawan.
|
|
Ketidakcocokan antara data pada
kartu stok dengan jumlah
barang yang tersedia.
|
|
Customer beralih ke produk pesaing yang kualitasnya sama tapi
harganya lebih murah
|
|
Risiko Sistem
|
Terjadi gangguan pada komputer
perusahaan yang
menyebabkan data perusahaan hilang.
|
Risiko Proses
|
Kesalahan dan ketelambatan
pengiriman barang kepada
konsumen.
|
Kesalahan pengisian dokumen
|
|
Supplier terlambat mengirim barang
|
|
Terjadinya kesalahan produksi
sehingga menghasilkan produk
yang cacat.
|
|
Terjadi pencemaran lingkungan
sekitarnya akibat limbah
produksi.
|
|
RISIKO
EKSTERNAL
|
|
Risiko Lingkungan
|
Banyaknya pesaing baru
|
Risiko Reputasi
|
Terjadinya komplain dari konsumen
kepada perusahaan.
|
Risiko Hukum
|
Perubahan peraturan-peraturan
perpajakan.
|
Penilaian
Risiko
Indikator
yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap risiko yang mungkin terjadi
dan sudah terjadi, serta probabilitas dari nilai risiko itu sendiri, terdapat 2
indikator yaitu :
• Indikator Probabilitas
1. Berdasarkan seberapa sering
risiko tersebut terjadi di CV. ABC atau catatan historis dari CV. ABC.
-
Menurut manajemen suatu risiko berdampak low apabila terjadi
kurang dari 3x dan berdampak high apabila terjadi lebih dari atau sama dengan
3x dalam 1 tahun, untuk penentuan indikator iniperusahaan menentukan tingkat
risiko berdasarkan dari data historis yang pernah dialami oleh perusahaan.
-
Menurut managemen suatu risiko berdampak low apabila terjadi
kurang dari 1x dan berdampak high apabila terjadi lebih dari atau sama dengan
1x dalam 1 tahun.
2. Tidak dapat dilakukan
penilaian karena nilainya yang tidak dapat ditentukan. Risiko yang susah untuk
dinilai dari segi dampak dan kemungkinan terjadi maka risiko ini tidak
dianalisa lebih lanjut.
• Indikator Dampak
Penilaian
terhadap indikator dampak berdasarkan atas material atau tidaknya nilai dari
dampak yang ditimbulkan, suatu risiko termasuk menyebabkan dampak high apabila
dampak dari risiko tersebut bernilai material atau melebihi nilai material yang
sudah ditentukan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp. 25.000.000,- dan tergolong
low apabila dampak dari risiko tersebut nilainya tidak material atau dibawah Rp
25.000.000,-.
Penilaian Risiko
Tabel 2
No.
|
Jenis Risiko
|
Keterangan
|
Probabilitas
|
Dampak
|
Nilai Risiko
|
1.
|
Risiko Kredit
|
Customer terlambat melunasi piutangnya
|
Tinggi (high)
|
Tinggi (high)
|
Tinggi (high)
|
2.
|
Risiko
Operasional
|
Pencurian inventory
oleh karyawan
|
Rendah (low)
|
Rendah
(low)
|
Rendah
(low)
|
3.
|
Kecelakaan kerja pada saat bekerja
|
Rendah (low)
|
Tinggi (high)
|
Sedang (medium)
|
|
4.
|
Kerusakan/kecelakaan kendaraan yang tidak terduga
|
Rendah (low)
|
Tinggi (high)
|
Sedang (medium)
|
|
5.
|
Target sales yang
tidak tercapai
|
Rendah (low)
|
Rendah
(low)
|
Rendah
(low)
|
|
6.
|
Kerusakan mesin
yang digunakan
|
Tinggi (high)
|
Tinggi
(high)
|
Tinggi
(high)
|
|
7.
|
Pemadaman listrik, konslet, dan gangguan listrik
|
Tinggi (high)
|
Tinggi (high)
|
Tinggi (high)
|
|
8.
|
Ketidakcocokan antara data pada kartu
stok dengan jumlah yang tersedia
|
Tinggi (high)
|
Rendah (low)
|
Sedang (medium)
|
Berdasarkan Gambar 1 Peta Risiko, maka dapat dikelompokkan masing-masing
risiko sebagai berikut :
1.
Low Risk (Probabilitas = Low dan
Dampak =Low).
Risiko
yang termasuk dalam kelompok ini adalah Risiko terjadinya pencurian inventory
oleh karyawan (R2b), Risiko target sales yang tidak tercapai oleh salesman
(R2e), Risiko terjadi gangguan pada komputer perusahaan yang menyebabkan data
perusahaan hilang (R2l). Adapun metode pengelolaan risiko pada kelompok ini
dengan penerimaan risiko.
2. Medium risk (Probabilitas = High dan
Dampak = Low).
Risiko
yang termasuk dalam kelompok ini adalah Risiko ketidakcocokan antara data pada
kartu stok dengan jumlah barang yang tersedia (R2j), Risiko terjadi pencemaran
lingkungan sekitarnya akibat limbah produksi (R2q).Adapun metode pengelolaan
risiko pada kelompok ini dengan pembagian risiko.
3. Medium risk (Probabilitas = Low dan
Dampak = High).
Risiko
yang termasuk dalam kelompok ini adalah Risiko terjadinya kecelakaan kerja pada
saat bekerja (R2c), Risiko kerusakan/kecelakaan kendaraan yang tidak terduga
(R2d), Risiko customer beralih ke produk pesaing yang kualitasnya yang hampir
sama tapi harganya lebih murah (R2k). Adapun metode pengelolaan risiko pada
kelompok ini dengan pengendalian risiko.
4. High risk (Probabilitas = High dan
Dampak = High).
Risiko
yang termasuk dalam kelompok ini adalah Risiko Customer terlambat melunasi
piutangnya (R1a), Risiko terjadi kerusakan mesin yang digunakan untuk produksi
(R2g), Risiko terjadinya pemadaman listrik, konslet, dan gangguan listrik
(R2h), Risiko kesalahan dan ketelambatan pengiriman barang kepada konsumen
(R2m), Risiko supplier terlambat mengirim barang (R2o), Risiko terjadinya
kesalahan produksi sehingga menghasilkan produk yang cacat (R2p), Risiko
terjadinya komplain dari konsumen kepada perusahaan (R3b). Adapun metode
pengelolaan risiko pada kelompok ini dengan pengurangan risiko.
Critical Review:
Berkaitan dengan data diatas, Metode
pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan.Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian.Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan
penelitian kualitatif.
Kriyantono menyatakan
bahwa, "Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.”Penelitian
kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin
dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari
penelitian kualitatif ini.
BAB IV
PEMBAHASAN
Versi Penulis :
Setelah diketahui kelemahan terhadap penanganan risiko
yang selama ini dilakukan oleh PT. ABC, maka dapat diberikan rekomendasi atas
penanganan risiko yang termasuk kategori penanganan belum tepat antara lain :
1.
Customer terlambat
melunasi piutangnya
Langkah antisipasi yang harus dilakukan agar
customer tidak terus-menerus terlambat melunasi utangnya yang tentunya akan
berdampak terhadap likuiditas perusahaan dan menghambat efektivitas operasional
perusahaan adalah :
·
Membuat peraturan
untuk konsumen baru harus melunasi pembayaran
·
Membuat jadwal dan
melakukan penagihan terhadap konsumen yang lalai membayar hingga jatuh tempo
kesepakatan pembayaran.
2.
Terjadinya pemadaman
listrik, konslet, dan gangguan listrik
Perusahaan tidak melakukan pembelian jenset
karena menurut perusahaan pembelian atas jenset akan mengeluarkan biaya yang
lebih banyak untuk perawatan, solar dan depresiasi. Jenset yang dibeli
merupakan jenset yang sangat besar dan mahal, maka dari itu perusahaan tidak
membeli karena pengunaan jenset
tidak efektif. Selain itu produk yang diproduksi merupakan barang murah.Jadi
perusahaan menganggap tidak efektif apabila membeli jenset. Selain melakukan
pengecekan terhadap listrik-listrik yang ada untuk meminimalkan terjadinya
konslet dan gangguan listrik, sebaiknya CV. ABC melakukan upaya- upaya yaitu pihak
perusahaan tetap melakukan pembelian/penyewaan jenset agar apabila terjadi mati
lampu terus menerus perusahaan tidak akan mengalami kerugian yang sangat besar
karena jika terjadi mati lampu tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi mati
lampu tersebut.
3.
Supplier terlambat mengirim barang.
Keterlambatan pengiriman bahan baku oleh supplier akan mengakibatkan
terhentinya proses produksi yang tentunya sangat tidak dikehendaki perusahaan.
Untuk itu CV. ABC harus mengantisipasi risiko tersebut dengan cara sebagai
berikut :
·
Mencari suplier alternatif untuk mengantisipasi
keterlambatan pengiriman dari supplier yang ada sekarang.
·
Menyediakan gudang untuk penyimpanan bahan baku
sebagai langkah antisipasi keterlambatan pengiriman oleh suplier, dengan
tersedianya gudang bahan baku maka CV. ABC dalam melakukan stok bahan baku.
4.
Terjadinya komplain dari konsumen kepada perusahaan
Terjadinya
komplain dari konsumen kepada perusahaan akan mengakibatkan konsumen tidak puas
dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga terjadi retur. Hal ini
menimbulkan kerugian financial bagi perusahaan juga nama baik perusahaan dapat
menjadi buruk karena kebiasaan konsumen yang sering menyebarkan informasi
secara mouth to mouth. Untuk itu CV. ABC harus mengantisipasi risiko tersebut
dengan cara sebagai berikut
·
Peningkatan kualitas produk yang ada
·
Memperbaiki sistem pengiriman maka customer
tidak akan melakukan komplain kepada perusahaan terkait dengan keterlambatan
dan produk yang mengeras.
Critical Review :
Enterprise
Risk Management (ERM) merupakan kerangka kerja yang komprehensif dan integratif
untuk mengelola dan mitigasi risiko sehingga dapat mengoptimalkan nilai
organisasi/perusahaan.Selain berguna dalam meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan strategis, ERM bermanfaat untuk merumuskan Risk Profile dengan
melakukan Risk Self Assessment dan mengukur dampaknya.
Adapun manfaat
implementasi ERM secara konsisten, antara lain :
·
Meningkatkan efektifitas organisasi
Dengan
adanya ERM, tercipta koordinasi yang lebih baik antara beberapa fungsi
pengelolaan risiko serta meningkatkan ruang lingkup pengelolaan risiko.
Pengelolaan risiko secara terintegrasi akan memperbesar peluang pencapaian
tujuan perusahaan, sehingga akan meningkatkan value.
·
Meningkatkan kualitas tata kelola organisasi
yang baik (Good Corporate Governance).
·
Adanya sinergi antara strategi perusahaan dan
tingkat risiko yang diterima (Risk Appetite) untuk mencapai tujuan.
·
Alokasi biaya dan manfaat lebih seimbang.
·
Memberi kepastian
Maksudnya,
mengurangi konsekuensi tidak pasti dari suatu keadaan yang merugikan dan sudah
diperkirakan sebelumnya.
·
Meningkatkan kepercayaan para stakeholder.
·
Meningkatkan efektifitas organisasi
·
Dengan adanya ERM, tercipta koordinasi yang
lebih baik antara beberapa fungsi pengelolaan risiko serta meningkatkan ruang
lingkup pengelolaan risiko. Pengelolaan risiko secara terintegrasi akan
memperbesar peluang pencapaian tujuan perusahaan, sehingga akan meningkatkan value.
·
Meningkatkan ketahanan organisasi
Penerapan
ERM menjadi suatu langkah antisipasi atau mitigasi risiko yang mungkin dihadapi
suatu organisasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan Saran Versi Penulis
Dalam menerapkan Enterprise
Risk Management pada CV. Anugerah Berkat
Calindo jaya
(CV.ABC) dimulai dari langkah mengidentifikasi kondisi lingkungan
internal CV.ABC tersebut terlebih
dahulu, lalu melakukan
identifikasi risiko, analisis risiko, melakukan identifikasi dampak-dampak yang
akan terjadi,mencari kelemahan dari penanganan serta memberi rekomendasi terhadap risiko yang telah
diketahui atau dianalisis sebelumnya.
CV.ABC masih belum
pernah melakukan penilaian risiko yang
mungkin muncul dari kegiatan operasionalnya sehari–hari sehingga perusahaan tidak mengetahui secara pasti mengenai risiko–risiko yang
memiliki probabilitas dan
dampak yang low,
medium, maupun
high.
Selama ini, perusahaan hanya melihat risiko–risiko yang sudah terjadi di
dalam kegiatan operasionalnya sehari–hari. Dalam hal ini, terkadang perusahaan juga tidak menanggapi atau merespon risiko yang telah terjadi. Respon risiko yang dilakukan oleh perusahaan
terdiri dari menerima risiko dan mengurangi risiko yang ada. Secara umum,perusahaan merespon risiko
yang ada dengan melakukan pengurangan risiko serta
menerapkan kontrol untuk meminimalkan risiko
tersebut.
Penerapan Enterprise Risk
Management dalam CV.Anugerah Berkat Calindo jaya ini dapat membantu perusahaan untuk menilai dan mengelola
risikonya yang termasuk risiko yang besar dan kecil dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan
perusahaan dan meningkatkan profitabilitas
dan tidak akan merugikan perusahaan.Dari adanya penerapan ERM
dapat membantu CV.ABC dalam menemukan–risiko yang berada pada level high,medium,dan low yang ada
di CV.ABC.CV. Anugerah Berkat Calindo jaya dapat mengetahui permasalahan atau sumber terjadinya risiko,sehingga
badan usaha dapat melakukan tindakan untuk menyelesaikan risiko sampai ke akar permasalahannya.Perusahaan akan lebih mengetahui risiko dari yang sangat besar sampai kecil. Dengan menerapakan Enterprise
Risk Management maka perusahaan dapat meminimalkandanmencegahrisiko
yangbesartersebut.Makaapabilarisiko
tersebutmunculmaka perusahaandapatmelakukanpenangandenganbaikatas risiko tersebut.
Untukrisikoyang
beradapadalevelhighadalahpiutang konsumen,kerusakan
mesin, pemadaman
dangangguan
listrik, kesalahan
dan keterlambatan
pengiriman barang kepadakonsumen,Risikoyangtergolonghighriskmerupakanrisikoyangharusdiperhatikan
oleh manajemen danharus
dilakukan penanganan
secepatnya.Sebabrisiko ini mempunyai
dampakyangsangat besarbagi kegiatan operasional badan
usaha.
Untukrisikoyangberadapada
levelmedium adalahketidakcocokanantaradatadengan kartu
stok, pencemaran lingkungan,
kecelakaan kerja,
kerusakan/kecelakan
kendaraanyang tidak
terduga, customer beralihke
produkpesaing. Risiko yang
tergolongmedium risk merupakan risiko yang
mendapat perhatiansetelahhighrisk.Dampakyang ditimbulkaninitidakterlalusignifikan bagiperusahaan.Namunmanajemenperluuntukmengelolarisikoinidengan
baik, agardampak
terjadinyarisiko
ini tidak menjadi high risk.
Untukrisikoyangberada pada levellowadalah pencurian
inventory,
target sales
tidak tercapai,gangguan padakomputer.Risikoyang
tergolong lowriskmerupakanrisikoyang mendapatprioritas terakhirsetelahmediumdanhighrisk.Risikoinimemilikidampakyang sangat kecildanrisikoinijarang terjadidiperusahaan.Namun,walaupunrisikoini
bersifattidakberbahayamaka perusahaantidakdapatmenggangapremehrisiko
ini.Perusahaanjuga harusmengelolarisikoiniagarrisikoinitidakmeningkat
menjadi medium dan high risk.
Selain
itu perusahaan harus
melihat biayadan
manfaatyang
akan
digunakan
untukpengelolaanrisikoyang
sudahada agarperusahaantidakmengalami
kerugian.
CriticalReview
:
Penulis
dalam peneletian ini berasal dariFakultasBisnisdanEkonomikaJurusanAkuntansiUniversitasSurabaya yaitu Mellisa dan Fidelis Arastyo Andono, S.E., M.M., Ak.
menurut analisa saya, dengan melihat latar belakang pendidikan penulis berasal,
penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang dia teliti.
Sistematika
penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan,
saran, dan daftar pustaka. Judul penelitian yang digunakan oleh penulis
juga cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang akan
diteliti. Namun tidak
ada penjelasan kajian teori dalam penelitan ini secara khusus.
Jurnal penelitian ini termasuk cukup bagus, pada bagian
penutup sudah memuat kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian. Penulis juga
mencantumkan saran-saran sebagai harapan untuk kondisi subjek penelitian
menjadi lebih baik, sebagai salah satu solusi dari permasalahan yang terjadi.
Setelah menganalisa secara keseluruhan, menurut saya
jurnal penelitian ini secara sistematika sudah cukup bagus karena penulis telah
mengikuti aturan penulisan yang benar namun dari segi teori masih banyak
kekurangan.
Saran
1. Kurangnya data pembanding si penulis hanya
membandingkan 1 subjek sehingga tidak bisa dipastikan apakah resikonya benar –
benar mempengaruhinya atau tidak.
2. Peneliti
perlu menambah literatur-literatur untuk dijadikan bahan pembanding
dalam melakukan penelitian karena dilihat dari daftar pustaka yang dicantumkan
penulis tidak terdapat jurnal-jurnal penelitian terdahulu sebagai bahan
pembanding.
3.
Kurangnya meteodologi dan sample,
seharusnya memperbanyak jumlah sample penelitian lalu dibandingkan sehingga
diharapkan
tingkat keberhasilan Penerapan ERM di Perusahaan menjadi suatu langkah
antisipasi risiko yang mungkin dihadapi dari analisis penelitian akan
lebihakurat.
DAFTARPUSTAKA
1.
Alijoyo, Antonius. 2006. Enterprise Risk Management: Pendekatan
Praktis,edisi 2. Jakarta:
RayIndonesia.
2. Badan Sertifikasi Manajemen Risiko.
2005. Global Association Risk Professionals.Available: http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2011-1-00507-mn%202.pdfWorkbook level 1.
3. Deloitte. 2009. Global Risk
Management
Survey: Sixth
Edition Risk
Management In The Spotlight. Available:
http://www.deloitte.com/assets/DcomUnitedStates/Local%20Assets/Documents/us_fsi_GlobalRskMgmtSrvy_June09.pdf
,download: 15Juni 2012
4.
Djohanputro, Bramantyo. 2006. Manajemen Risiko
Korporat
Terintegrasi,Cetakan
kedua. Jakarta:
PPM.
5. Watts,Christopher&KimBenjamin.2008.The BiggerPictureEnterpriseRisk
Management
in FinancialServicesOrganizationAvailable: http://www.sas.com/resources/whitepaper/wp_5612.pdf,
download: 15Juni
2012
Komentar
Posting Komentar