Langsung ke konten utama

Critical Review Jurnal ANALISIS PENEREPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN DAN STRATEGI TERHADAP INOVASI PERUSAHAAN

ANALISIS PENEREPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN DAN STRATEGI TERHADAP INOVASI PERUSAHAAN

(Studi Emperis Terhadap PTPN XI Pabrik Gula Prajekan Kab.Bondowoso)
Oleh : Rindayu Diah Sulfia Jaya

Tugas Makalah Seminar Akuntansi Keuangan


Disusun oleh : Kelompok 18
Julia Yurike E.Simarmata (171011200991)
Leni Lupita (171011200980)

PROGRAM SARJANA (S1)
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAMULANG











ABSTRAK

Peningkatan produksi gula berarti meningkat juga limbah hasil dari produksi gula. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi gula tersebut berupa limbah padat,cair maupun udara. Ada beberapa pabrik yang kurang dapat mengelola limbah meraka dengan baik dan berdampak pada pencemaran lingkungan.Pengelolaan akan limbah hasil dari produksi gula ini harus benar-benar diperhatikan, karena dampak dari pencemaran limbah ini sendiri akan sangat merugikan bagi pihak eksternal maupun bagi internal pabrik itu sendiri. Dengan penerapan Environmental Cost Accounting perusahaan dapat mengukur dampak lingkungan secara fisik maupun secara finansial.Penerapan ECA dapat dilakukan dengan model biaya kualitas lingkungan.Dengan mengkategorikan aktifitas terkait dengan pengelolaan lingkungan ke dalam empat kategori biaya kualitas lingkungan yaitu biaya pencegahan (prevention cost), biaya deteksi (detection cost), biaya kegagalan internal (internal failure cost), biaya kegagalan eksternal (external failure cost). Dari situ didapatkan informasi-informasi yang dapat digunakan manajemen untuk pengambilan keputusan terkait dengan biaya lingkungan dan pengelolaan limbah. Kata kunci : Pengelolaan limbah, Environmental Cost Accounting, Biaya Kualitas Lingkungan.






BAB 1

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Perkembangan perusahaan di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat, sejalan dengan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat itu sendiri. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan usahanya dengan menggunakan sumberdaya berupa bahan baku dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan digunakan oleh masyaraka
Perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, akan tetapi sebagian besar perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan laba. Pada umumnya, perusahaan dibagi menjadi tiga jenis diantaranya perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Selama ini, keberadaan perusahaan dianggap memberikan banyak keuntungan bagi masyarakatekitar maupun masyarakat pada umumnya. Selain dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka, perusahaan juga berfungsi sebagai sarana penyedia lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan. Perusahaan juga memiliki dampak bagi lingkungan berupa polusi udara,polusi suara, limbah produksi. Limbah produksi seringkali dialami oleh perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi. Perusahaan manufaktur tidak hanya memproduksi barang saja, tetapi juga melakukan kegiatan psaraan seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan dagang. Dalam pengelolaan limbah produksi, perusahaan perlu menerapkan akuntansi lingkungan untukmendukung kegiatan operasional terutama dalam pengelolaan limbah produksi.

Akuntansi lingkungan merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfungsi dan mengidentifikasikan, mengukur, menilai, dan melaporkan akuntansi biaya lingkungan. Menurut Mathew dan Parrerra (1996), akuntansi lingkungan ini digunakan untuk memberikan gambaran bentuk komprehensif akuntansi yang memasukkan extrenalities kedalam rekening perusahaan seperti informasi tenaga kerja, produk, dan pencemaran lingkungan. Dalam hal ini, pencemaran dan limbah produksi merupakan salah satu contoh dampak negatif dari operasional  perusahaan yang memerlukan sistem akuntansi lingkungan sebagai kontrol terhadap tanggung jawab perusahaan sebab pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan pengidentifikasian, pengukuran, penyajian, pengungkapan, dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan operasional perusahaan.Dalam hal tersebut, pencemaran dan limbah produksi merupakan salah satu contoh dampak negatif dari kegiatan operasional perusahaan yang memerlukan sistem akuntansi lingkungan sebagai kontrol terhadap tanggung jawab perusahaan.

Pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan tersebut memerlukan pengukuran, penilaian, pengungkapan dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan operasional perusahaan. Penerapan akuntansi lingkungan juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya lingkungan yang dikeluarkan dalam mengelola limbah tersebut dengan menggunakan sistem akuntansi sehingga dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan, dapat mengontrol tanggung jawab perusahaan dalam menjaga lingkungan sekitar perusahaan, serta dapat membuat laporan biaya lingkungan untuk dijadikan suatu pedoman manajemen dalam pengambilan keputusan. Dengan diterapkannya akuntansi lingkungan, perusahaan juga dapat mengontrol limbah produksi yang dikeluarkan agar limbah tersebut tidak mencemari lingkungan sekitar perusahaan.
PG Prajekan merupakan salah satu pabrik gula yang dimiliki oleh PTPN XI. Pabrik gula tersebut berlokasi di Prajekan Lor, Kecamatan Prajekan , Kabupaten Bondowoso . PG Prajekan berdiri pada awal tahun 1983 yang bergerak dibidang penggilingan tebu. Saat didirikan PG. Prajekan mempunyai luas ar sekitar 960 Ha dengan kapasitas giling 650 ton/hari. Setiap beberapa tahun kapasitas penggilingan terus ditingkatkan. Selanjutnya setiap tahun selalu diadakan inovasi peralatan proses/pabrik untuk peningkatan kapasitas giling maupun efisiensi perusahaan. Sehingga pada tahun 2011, PG Pradjekan merencanakan giling tebu sebanyak 403.110,1 ton (tebu sendiri 40.552,0 ton dan tebu rakyat 362.558,1 ton) yang diperoleh dari areal seluas 5.747,1 ha (TS 550,0 ha dan TR 5.197,1 ha). Gula dihasilkan diproyeksikan mencapai 27.797,6 ton (milik PG 11.414,3 ton dan milik petani 16.383,3 ton)dan tetes 18.140,0 ton. Kapasitas giling 2.900,0 tth (tidak termasuk jam berhenti) atau 2.500,0 tth sudah termasuk jam berhenti

Pengembangan areal terus dilakukan, baik TS maupun TR, seirama kapabilitas PG untuk menggiling tebu lebih banyak. Semakin besarnya produksi gula yang dihasilkan, perusahaan pasti akan mengeluarkan biaya pengelolaan limbah sebagai upaya dalam mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya analis penerapan akuntansi lingkungan dalam pengelolaan limbah perusahaan agar dapat mengontrol tanggung jawab perusahaan dalam mengelola limbah produksi. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan pembahasan akuntansi lingkungan dalam sebuah skripsi dengan judul “Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan dan Strategi Terhadap Inovasi Perusahaan”
            Di era ekonomi modern seperti saat ini, adanya berbagai isu yang berkaitan dengan lingkungan yang berkaitan dengan global warming, eco-efficiensy       dan kegiatan industry yang member dampak langsung terhadap lingkungan sekitarnya telah menciptakan perubahan dalam lingkungan baik internal, maupun eksternal. Adanya fakta permasalahan pencemaran lingkunan yangdilakukan oleh perusahaan manufatur di Indonesia menyebabkan sebuah harus mampu mempertankan proses bisnisnya seingga perusahaan harus menerapkan strategi yang sesuai demi tercapainya going concern perusahaan serta sustainable development.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
2.1.1 Definisi Akuntansi Lingkungan
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) dalam buletinnya, Akuntansi didefinisikan sebagai berikut : Accounting is the art of recording, classifying and summarizing in a significant manner and in the term of money, transaction and event which are and part, at least of financial character and interpreting the result there of (1998). Dimana akuntansi merupakan sebuah seni untuk mencatat, mengklasifikan, dan menjumlahkan nilai dari transaksi yang sudah dilakukan oleh perusahaan sebagai bagian dari pertanggungjawaban keuangan yang disajikan dalam bentuk sistematis. Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (IAI, paragraf 12 2009) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi. Sedangkan lingkungan hidup berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pasal 1 angka 1 adalah : ...”kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya”.
Akuntansi lingkungan atau Environmental Accounting merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukkannya biaya lingkungan ke dalam praktek akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah dampak (impact) baik moneter maupun non moneter yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan (Ikhsan, 2008:76). Berdasarkan pendapat diatas bisa dijelaskan bahwa akuntansi lingkungan adalah aktivitas jasa yang memiliki peranan untuk menyediakan informasi akuntansi yang dapat dipengaruhi oleh respon perusahaan terhadap masalah yang mengancam tempat kelangsungan hidup manusia dan mahkluk hidup lainnya dalam rangka mengukur posisi perusahaan dalam lingkungan, mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan serta strategi untuk memperbaiki posisi tersebut dalam mengubah sistem manajemen untuk menjamin perbaikan yang terus menerus dan manajemen yang efektif.

2.2.Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian tentang akuntansi lingkungan telah banyak mengalami perkembangan. Akan tetapi penelitian yang terjadi di Indonesia kebanyakan penelitian tentang pengungkapan lingkungan dan belum pada aspek akuntansi yang di terapkan sehingga penelitian mengenai akuntansi manajemen lingkungan ini masih tergolong pada fase awal. Berikut ini merupakan penelitianpenelitian terdahulu mengenai akuntansi lingkungan Suratno et al (2006) meneliti pengaruh environmental disclosure dan Economic performance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa Efek Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif pada laporan tahunan (annual report) periode 2001-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa environmental perubahan manajemen yang diterapkan di dalam organisasi dengan cara berkolaborasi bersama manajer untuk meningkatkan poin accountability dan sustainability performance perusahaan. Metode yang digunakan adalah action research (observasi dan interview). Hasil penelitian menjelaskan bahwa performance memiliki pengaruh positif terhadap environmental disclosure dan economic performance.
Adam (2006) melakukan penelitian mengenai kecenderungan praktik perubahan manajemen yang diterapkan di dalam organisasi dengan cara berkolaborasi bersama manajer untuk meningkatkan poin accountability dan sustainability performance perusahaan. Metode yang digunakan adalah action research (observasi dan interview). Hasil penelitian menjelaskan bahwa kesuksesan peneliti membantu memperbaharui suatu prosedur dalam memproduksi annual report perusahaan. Pfilieger et al (2005) menganalisis bagaimana kontribusi life cycle assessment dalam sustainability reporting perusahaan-perusahaan global. Metode yang digunakan menggunakan life cycle assessment (LCA). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Life Cycle Assessment (LCA) telah mendukung pengungkapan sustainability report oleh perusahaan-perusahaan global.





BAB III
METODE PENELITIAN
 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Dalam hal ini peneliti mengambil data dari Unit Pengelolaan Limbah dan Unit Akuntansi. Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Unit Pengelolaan Limbah dan Unit Akuntansi pada PG Pradjekan yang berlokasi di sebuah pabrik yang bergerak di bidang penggilingan tebu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan cara wawancara pada unit pengelolaan limbah dan unit akuntansi terkait komponen biaya lingkungan dan perlakuan akuntansi biaya lingkungan. Tahap- tahap analisis data yang akan dilakukan antara lain mengumpulkan data - data diperusahaan, menganalisis setiap biaya-biaya lingkungan yang dicatat oleh PG Pradjekan, mengelompokkan setiap item-item biaya-biaya lingkungan yang dicatat oleh PG Pradjekan dalam pengelolaan limbah sesuai dengan teori Hansen dan Mowen terkait klasifikasi biaya lingkungan, menganalisis pengakuan, pengukuran dan pencatatan, penyajian dan pengungkapan biaya- biaya lingkungan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah dalam perusahaan kemudian diperbandingkan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 paragraf 11, PSAK No.14, dan PSAK No.1 revisi 2009 terkait perlakuan akuntansi, dan menarik kesimpulan.

3.2 Jenis dan Sumber Data
 1. Data Primer Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Indriantoro dan Supomo, 2002), dengan cara wawancara atau interview dengan pengelola perusahaan atau dengan pihak yang memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan atas permasalahan yang diajukan pada saat penelitian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah diambil dengan cara melakukan wawancara terstruktur dengan manajer perusahaan atau yang mewakili dalam hal ini bagian Sanitasi Lingkungan dan Bagian Keuangan mengenai tata cara penerapan metode akuntansi biaya lingkungan pada objek penelitian secara langsung. Selain melakukan wawancara atau interview, peneliti juga melakukan observasi atau pengamatan secara langsung terhadap proses penerapan metode akuntansi lingkungan dalam alokasi pembiayaan pengelolaan limbah operasi perusahaan gula tersebut.
2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang secara tidak langsung diperoleh dari sumbernya (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data sekunder merupakan pelengkap bagi data primer yaitu diperoleh dari sumber penelitian dengan mempelajari referensi yang memiliki hubungan dengan sasaran penelitian. Data yang diambil dari penelitian ini adalah :
a. Profil Perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki kegiatan utama memproduksi Gula.
b. Data mengenai perhitungan, penilaian biaya, serta alokasi pengelolaan limbah pada laporan keuangan.
 c. Data mengenai jenis-jenis limbah dan tata cara pengelolaannya disertai proses pembiayaan dalam anggaran belanja.
 d. Data mengenai Instalasi Pengolahan Limbah dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
e. Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan
 3. Triangulasi dan Validitas Penelitian Kualitatif Instrumen yang digunakan untuk mengukur validitas penelitian adalah dengan menggunakan Triangulasi Metodologi yaitu pemeriksaan konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif atau dengan melengkapi data wawancara dengan data observasi. Hasil survey, wawancara dan observasi, akan dibandingkan untuk melihat apakah hasil temuan sama. Jika kesimpulan dari masing-masing metode sama, maka validitasi ditegakkan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan ditempuh dalam upaya pengumpulan data menggunakan survey method, data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dengan pendistribusian kuesioner yang diberikan kepada responden secara langsung maupun melaui jaringan link person. Responden yang sempat dan bersedia secara langsung menjawab kuesioner yang diberikan dapat langsung dikumpulkan kepada peneliti maupun jaringan link person yang ditunjuk. Kuesioner yang terkumpul melalui jaringan link person selanjutnya akan dikirimkan kepada peneliti.
3.4 Metode Analisis
Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif komparatif, yaitu peneliti mendeskripsikan hasil temuannya yang berasal dari data-data yang terkumpul melalui proses observasi di obyek penelitian yang kemudian akan diperbandingkan dengan metode penerapan akuntansi lingkungan secara teori yang selama ini berkembang dikalangan akademik. Peneliti kemudian menganalisis kesesuaian metode akuntansi biaya lingkungan yang diperbandingkan secara setahap demi tahap dalam penerapan akuntansi lingkungan tersebut pada masing-masing metode dengan analisis deskripsi komparatif yang diinterpretasikan atas dasar data yang ada.

3.5 Teknik Analisis
Data Analisis data merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah penelitian. Kegiatan ini dilakukan setelah peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan. Tujuan dilakukan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah diiterpretasikan dan mudah dipahami. Langkahlangkah analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
 a. Mengumpulkan dan menganalisa data yang telah diperoleh yaitu dari proses definisi pengakuan, pengukuran, penilaian, dan pengungkapan dengan cara membandingkan antara data hasil wawancara dengan data dokumentasi perusahaan yang berupa data laporan keuangan perusahaan, laporan atau data produksi, dan pedoman kebijakan perusahaan untuk penerapan akutansi lingkungannya. Dan juga menganalisa strategi apa yang dilakukan perusahaan untuk melakukan inovasi dengan tujuan untuk meminimalisir dampak lingkungan di sekitar perusahaan. Data yang diperoleh dari wawancara, observasi, maupun analisis dokumen diverifikasi melalui perbandingan antara data yang diperoleh dengan metode-metode tersebut. Tujuan dilakukan langkah ini adalah untuk mengetahui dan memastikan apa saja biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan bagaimana perlakuan akuntansi lingkungan menyangkut strategi inovasi perusahaan
b. Hasil dari analisa tersebut selanjutnya akan diperbandingkan dengan teori dan konsep serta dibandingkan dengan SAK yang ada dan mendukung. Tujuan dilakukan langkah ini adalah untuk mengetahui kesesuaian atau tidak antara teori yang berkembang secara umum dengan praktek yang terjadi di perusahaan.
 c. Memberikan kesimpulan atas hasil pembahasan. Apabila hasil analisa masih banyak perbedaan-perbedaan dengan teori dan konsep yang ada dan SAK yang mendukung, maka peneliti akan memberikan saran atau masukan yang diperlukan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk membantu memberi perusahaan beberapa pilihan untuk lebih mengembangkan praktek perlakuan akuntansi lingkungan di perusahaan tersebut sesuai dengan teori dan konsep dan SAK yang mendukung dan berkembang saat ini.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 4.1 Gambaran Umum Perusahaan
 4.1.1.Sejarah perkembangan perusahaan Pabrik Gula
Prajekan didirikan pada tahun 1883 oleh perusahaan Belanda “ NV Caltuur Mij Pradjekan – Tenggarang „ yang merupakan investasi dari “ JW Bernie Anment & Co ” Surabaya. Saat didirikan mempunyai luas areal sekitar 950 Ha kapasitas giling 650 Ton / Hari. Sejak tahun 1909 sampai dengan tahun 1957 PG. Prajekan diambil alih oleh “ Cultuur Handel en Industrie Bank “ yang berkedudukan di Surabaya. Pada jaman Pendudukan Jepang terpaksa menghentikan produksinya sapai pecahnya perang revolusi.
Pada tanggal 10 Nopember 1957 PG. Prajekan diambil alih oleh Pemerintah RI sebagai realisasi Nasionalisasi perusahaan – perusahaan Belanda di Indonesia. Pengelolaannya diserahkan pada Pusat Perkebunan Negara Baru ( PPN Baru ). Dalam rangka pengambil alihan tersebut Pemerintah mengeluarkan UU Nasionalisasi ( UU No. 26/1959 ) pada tahun 1959 dan menetapkan PG. Pradjekan dibawah PPN Unit Jatim Rayon VIII. Pada tahun 1960 diadakan reorganisasi dalam tubuh PPN Baru yaitu dengan dibentuknya Pra Unit Rayon Gula A. Untuk mengukuhkan unit-unit tersebut menjadi Badan Hukum maka dikeluarkan PP. No. 141-175 tahun 1961, sehingga unit-unit diubah menjadi PPN Kesatuan dan PG. Prajekan termasuk dalam PPN Kesatuan Jawa Timur IV.
Pada tahun 1963 spesialisasi sehingga PPN Kesatuan menjadi PPN Gula, PPN Tembakau, PPN Karet, PPN Aneka Tanaman dan sebagainya. Pada tanggal 27 Maret 1968 diadakan reorganisasi. Sesuai dengan PP No. 13 dan 14 tanggal 13 April 1968 tentang pembentukan PPN Gula, PG Pradjekan tergabung dalam PNP XXV dengan kantor induk di Jl. Jembatan Merah 3-5 Surabaya. Pada tahun 1975 dengan PP No. 15/1975 PNP XXV mulai berstatus sebagai Perseroan Terbatas dan tergabung dengan PNP XXIV menjadi PTP. XXIV –XXV yang berkantor induk di Jl. Merak No. 1 Surabaya. Akte pendirian perusahaan dibuat tanggal 30 Juni 1975 dihadapan notaris GHS. Loemban Tobing, SH. Pada tanggal 13 September 1994 berubah menjadi PTP Jatim yang berkedudukan di Jl. Merak 1 Surabaya yang merupakan gabungan dari PTP XX, PTP XXIII, PTP XXIV-XXV, PTP XXVI dan PTP XXIX.
Berdasarkan peraturan pemerintah No. 16 tanggal 14 Februari 1996 dan Lembaran Negara No. 22 tahun 1996 tentang peleburan perusahaan perseroan maka PT. Perkebunan XX dan PT. Perkebunan XXIV-XXV menjadi PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) yang berkedudukan di Jl. Merak No. 1 Surabaya.


                                                                  
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti jelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi lingkungan PG Prajekan adalah sebagai berikut:
1. Pabrik Gula Prajekan menerapkan Akuntansi Lingkungan dengan cara mengkategorikan empat model biaya kualitas, yaitu biaya pencegahan (preventive cost), biaya penilaian (Apprasial cost), biaya kegagalan internal (internal failure cost), dan biaya kegagalan eksternal (external failure cost) dengan hasil biaya kegagalan internal dan eksternal lebih kecil dari biaya pencegahan dan penilaian, sehingga dapat dinyatakan bahwa PG Prajekan sudah berhasil dalam melakukan penerapan akuntansi lingkungan.
2. Pabrik Gula Prajekan telah melakukan strategi inovasi dengan baik, yaitu dengan cara mengelola limbah cair di tempat khusus yaitu Unit Pengolahan Limbah Cair (UPLC), limbah padat yang dapat dimanfaatkan kembali dan bernilai jual, dan yang terakhir pengelolaan limbah udara yang sudah diminimalisir dengan menggunakan sistem hisapan dan sirkulasi. Mutu maupun peralatan seperti cerobong dan lain sebagainya setiap tahun di analisa olet Unit Pelaksana Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (UPT K3) Surabaya dengan hasil Kualitas Udara Emisi dan Ambient (Sertifikat Akreditasi).

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang dirumuskan oleh peneliti, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:
 · PG Prajekan sebaiknya dapat membuat laporan biaya lingkungan secara tersendiri, agar pihak manajerial mengetahui bagaimana pengelolaan biaya lingkungan perusahaan atas aktivitas pemeliharaan lingkungan. Serta untuk memberikan informasi bagi pengendalian kualitas lingkungan sebagai usaha peningkatan kualitas lingkungan.
· Diharapkan peneliti selanjutnya dapat membahas sisi manajemen, sehingga hasil yang didapat dari peneliti dapat lebih menyeluruh.
· Diharapkan peneliti selanjutnya bisa menemukan standar yang mengatur pengukuran biaya lingkungan sehingga bisa diperbandingkan dengan kondisi di perusahaan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Critical Review Jurnal Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013 Laporan Ini dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Seminar Akuntansi keuangan Oleh ILA KADIM                                     (171011200168) MARIFA NUR ALIA                      (171011201649) PROGRAM STUDI AKUNTASI S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANGKOTA TANGGERANG SELATAN 2020 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh dari pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan p...

Critical Review Jurnal AKUNTANSI FORENSIK UNTUK BEDAH KASUS KORUPSI

Akuntansi Forensik Untuk Bedah Kasus Korupsi  Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Seminar Akuntansi Keuangan  Dibimbing Oleh Dosen : RATIH QADARTI ANJILNI  Kelompok 13  Disusun Oleh :  FIFI MILLENIA ANJANI (171011202240)  NITA RIFAUL KHUSNA ( 171011202205 ) PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI  FAKULTAS EKONOMI  UNIVERSITAS PAMULANG  TANGERANG SELATAN  2020 KATA PENGANTAR  Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmatNya kepada kita semua, nikmat ilmu yang diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita bisa menyelesaikan tugas makalah kita yang berjudul “Akuntansi Forensik Untuk Bedah Kasus Korupsi”  Makalah ini adalah tugas yang saya tujukan kepada Ibu Ratih Qadarti Anjilni, selaku Dosen Mata Kuliah Seminar Akuntansi Keuangan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi kewajiban tugas Seminar Akuntansi Keuang...

Critical Review Jurnal PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero,Tbk.)

PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP CITRA PERUSAHAAN  (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero,Tbk.) * ( Mohammad Yaskun¹, Puguh Cahyono²) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam )   Untuk Mata Kuliah Seminar Akuntansi Dosen Pengampu : RATIH QADARTI ANJILNI S.E., M.Ak.   Disusun Oleh Kelompok 1 5 : 1. Heny Setyowati                               (171011201008) 2. Mega Lestari                                    (171011201486) Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang 2020 DAFTAR ISI Abstrak ..............................................................................